Perjuangan hingga akhir nafas seorang WS Rendra

Belum lama setelah almarhum Mbah Surip beristirahat disisi-Nya, kembali kabar duka menyelimuti Indonesia..

Dan kembali juga postingan yang ku isi kali ini tentang berita duka..

Seorang penyair terkemuka di tanah air telah berpulang ke pangkuan-Nya..

WS Rendra

Kembali terkenang sajak yang pernah ia berikan pada dunia Indonesia,

Kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
Diktat - diktat hanya boleh memberi metode
Tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
Kita mesti keluar ke jalan raya
Ke luar ke desa - desa
Mencatat sendiri semua gejala
Dan menghayati persoalan yang nyata

[Sajak Sebatang Lisong.. WS Rendra]

juga dalam salah satu syairnya,

kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Selamat berpulang pahlawan bangsa, selamat beristirahat setelah sekian lamanya..

Kini saatnya dirimu saksikan bagaimana kami berjuang sebagaimana sajakmu kau karyakan..